https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/issue/feedJURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan2025-11-30T11:38:47+00:00Amos Sukamtoamossukamto@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>JURNAL TRANSFORMASI</strong>: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi INTI Bandung. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian terkait dalam pengembangan isu-isu yang berhubungan dengan penggembalaan, misi, dan kepemimpinan Kristen dalam konteks yang luas dan transformatif. E-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221109571238227" target="_blank" rel="noopener">1907-1426</a></p>https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/82Kepemimpinan Kolaboratif dan Keterlibatan Jemaat dalam Gereja Kecil Tanpa Pendeta2025-07-16T09:01:37+00:00Runi S. ToikeneRunitoikene413@gmail.comPurnama Pasandepurnama.pasande@gmail.comAlce Mariani Labitoalce.mariani@gmail.com<p>Masalah utama yang dihadapi gereja kecil tanpa pendeta tetap adalah bagaimana menjalankan kepemimpinan yang efektif dan inklusif, mengingat keterbatasan sumber daya manusia dan pengelolaan gereja. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan kepemimpinan kolaboratif di gereja kecil, serta menilai pengaruhnya terhadap keterlibatan jemaat dalam pengambilan keputusan, pelayanan ibadah, dan pengelolaan keuangan. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei, melibatkan 30 responden dari jemaat yang terlibat langsung dalam kegiatan gereja. Lokus penelitian ini adalah jemaat kecil tanpa pendeta tetap yang terletak di Desa Bentean, Kecamatan Banggai Selatan, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun jemaat aktif dalam pengambilan keputusan dan terdapat transparansi keuangan yang tinggi, terdapat tantangan dalam pemberdayaan jemaat dalam pelayanan ibadah dan pembagian tugas. Keberhasilan kepemimpinan kolaboratif di gereja kecil sangat bergantung pada komunikasi terbuka dan partisipasi aktif jemaat, tetapi perlu ada peningkatan dalam pelibatan jemaat dalam perencanaan anggaran dan pelayanan rohani. Kesimpulannya, kepemimpinan kolaboratif memberikan dampak positif terhadap keterlibatan jemaat, namun membutuhkan pengembangan lebih lanjut dalam hal pemberdayaan dan distribusi tugas yang merata.</p>2025-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinanhttps://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/83Trends in Religious Practices and Self-Value of Christian Adolescents: Implication for Character Development in Indonesia2025-08-08T07:33:42+00:00Panca Parulian S.pancaparulian93@gmail.comGery Altobely Serohgeryseroh0487@gmail.comKatjuk Dhwi Waspododhwiwaspodo@gmail.com<p>In the last five years, there has been very little research on the relationship between religious commitment and self-value of Christian youth in Indonesia for character development. In response, we researched Christian adolescents broadly represented across the Gereja Kristen Perjanjian Baru, Christian Religious Education Students in Bandung, and Immanuel Christian School in Pontianak. We had 480 respondents, and the result is that 89% of adolescents have feelings of self-worth. However, when adolescents assessed feelings of failure, pride, and self-satisfaction, the data revealed that 35% of adolescents have feelings of failure, 49% lack pride in themselves, and 35% have feelings of dissatisfaction. Based on the research results, we recommend three areas for further research and practical implementation for character development among adolescents.</p>2025-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinanhttps://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/92Menuju Model PAK Mistagogis-Kontekstual Sinergi Theosis, Kearifan Lokal Jawa, dan Shared Praxis2025-09-28T10:31:07+00:00Timotius Adrianadriantimotius6@gmail.com<p>Artikel ini menyoroti krisis mistagogi dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK) kontemporer yang cenderung menekankan aspek kognitif-informatif, tanpa menuntun naradidik masuk pada pengalaman iman yang transformatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif historis-teologis, tulisan ini mengintegrasikan visi <em>theosis</em> dari tradisi patristik dengan falsafah Jawa tentang <em>manunggaling kawula Gusti</em>, serta kerangka pedagogis shared praxis ala Groome. Theosis dipahami sebagai tujuan akhir PAK, yakni transformasi menuju keserupaan dengan Kristus, sementara <em>manunggaling kawula Gusti</em> dipandang sebagai jembatan kontekstual yang memperkaya pemahaman iman dalam horizon budaya lokal. Shared praxis dihadirkan sebagai strategi mistagogis untuk membimbing naradidik dari pengalaman hidup menuju penghayatan iman yang mendalam. Artikel ini menyimpulkan bahwa sinergi antara theosis, <em>manunggaling kawula Gusti</em>, dan shared praxis dapat merumuskan sebuah model PAK mistagogis-kontekstual yang dialogis, partisipatif, dan transformatif bagi gereja serta pendidikan Kristen di Indonesia.</p>2025-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinanhttps://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/103Inkarnasi Kristus Dalam Injil Yohanes 1:1-18 Sebagai Dasar Praksis Sosial Gereja2025-11-29T23:14:49+00:00Stefanus Rachmat Budimanstefanusbudiman@gmail.comChristoforus Ruuschrforus@gmail.com<p>Masalah sosial bukan hanya bersifat lokal tapi juga global. Ada banyak pendekatan yang ditawarkan sebagai dasar solusi dalam menyikapinya. Dalam tulisan menawarkan peristiwa inkarnasi prolog Yohanes sebagai dasar pendekatan karena dipahami erat terkait pergumulan sosial manusia. Umumnya inkarnasi ditautkan dengan keselamatan yang bersifat vertikal, penekanan cenderung mengacu hidup spiritual pada dunia kekekalan, abai dengan konteks kekinian yang sebenarnya sebagai bagian keselamatan. Penelitian terfokus pada Yohanes 1:1-18, diimplementasikan melalui proses eksegesis terhadap teks, khususnya dengan penekanan pada aspek historis dan sosial. Proses eksegesa akan dianalisis dari perspektif Craig S. Keener yang menautkan peristiwa inkarnasi dengan aspek sosial. Hasil eksegesa peristiwa inkarnasi yang ditautkan dengan sikap belarasa Allah terhadap pergumulan sosial manusia akan dijadikan dasar prkasis sosial.</p>2025-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinanhttps://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/89Dampak Media Sosial terhadap Penyebaran Injil di Kalangan Generasi Muda2025-09-17T12:57:55+00:00Adrianus Pasasapondokahzarel@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak media sosial terhadap penyebaran Injil di kalangan generasi muda. Perkembangan teknologi informasi, khususnya media sosial, telah mengubah cara individu mengakses informasi dan membangun komunikasi, termasuk dalam ranah kehidupan keagamaan. Dengan karakteristik yang interaktif, cepat, dan luas jangkauannya, media sosial menjadi sarana potensial dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak aktif dalam komunitas gereja tradisional. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan <em>(library research)</em>, penelitian ini mengkaji bagaimana generasi muda menggunakan platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk mengakses, membagikan, dan merespons konten keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran signifikan dalam memperluas jangkauan penyebaran Injil, membentuk komunitas iman daring, serta meningkatkan keterlibatan spiritual generasi muda. Namun, tantangan juga muncul terkait validitas pesan, disinformasi, dan kedangkalan pemahaman teologis. Dengan demikian, diperlukan strategi digital yang bijak dan kontekstual agar media sosial dapat menjadi alat efektif dalam misi pemberitaan Injil di era digital.</p>2025-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinanhttps://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/101Etos Kerja Ilahi Dalam Kitab Amsal: Analisis Eksegetis Ḥarūṣ dan ‘āṣēl Untuk Etika Praktis Modern2025-11-23T14:41:31+00:00Supriyatindwsupri81@gmail.com<p><em>This study offers an exegetical analysis of the contrast between diligence</em> (<em>ḥarūṣ</em>) <em>and laziness</em> (<em>‘āṣēl</em>) <em>in the Book of Proverbs to uncover the underlying divine work ethic. By comparing the Masoretic Text (MT) and the Septuagint (LXX) through qualitative and intertextual methods, this research demonstrates that the choice between</em> <em>ḥarūṣ</em> <em>and</em> <em>‘āṣēl</em> <em>reflects a moral and spiritual decision rooted in divine wisdom. The findings indicate that laziness</em> (<em>‘āṣēl</em>), <em>rendered as</em> <em>oknērós</em> <em>(hesitant/sluggish) in the LXX, constitutes a sin of the heart grounded in unbelief and a rejection of the</em> <em>Imago Dei</em>, <em>resulting in spiritual emptiness and material ruin. Conversely, diligence</em> (<em>ḥarūṣ</em>) <em>represents an act of obedience and worship that leads to shalom (wholeness and soul-satisfaction). Ethically, this divine work ethic challenges modern believers to embrace holistic productivity while rejecting both workaholism (as the idolization of economic achievement) and chronic laziness (quiet quitting). In conclusion, Proverbs calls believers to view work as a sacred vocation and a means of character formation, making it a vital ethical witness to the modern world.</em></p>2025-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan