JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT <p><strong>JURNAL TRANSFORMASI</strong>: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi INTI Bandung. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian terkait dalam pengembangan isu-isu yang berhubungan dengan penggembalaan, misi, dan kepemimpinan Kristen dalam konteks yang luas dan transformatif. E-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221109571238227" target="_blank" rel="noopener">1907-1426</a></p> en-US amossukamto@gmail.com (Amos Sukamto) jurnaltransformasi@gmail.com (Agus Nugroho) Tue, 26 Nov 2024 09:23:05 +0000 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 TRANSFORMASI SPIRITUAL: PEMANFAATAN KECERDASAN BUATAN (AI) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PELAYANAN GEREJA DAN PENGEMBANGAN HAMBA TUHAN https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/65 <p>Kecerdasan buatan (AI) adalah bagian dari inovasi teknologi yang banyak menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Artikel ini mengulas dampak pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan efisiensi pelayanan gereja dan memperkuat pengembangan spiritual hamba Tuhan. Melalui kajian literatur, survei, dan implementasi praktis, penelitian ini mengeksplorasi potensi revolusioner teknologi AI dalam menghadirkan perubahan positif dalam konteks kehidupan rohani dan pengembangan pribadi di dalam gereja. Artikel ini memberikan gambaran bahwa gereja dan hamba Tuhan tidak perlu antipati terhadap perembangan teknologi, tetapi bagaimana gereja dan hamba Tuhan menjadikan kesempatan ini untuk dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) di dalam mempermudah dan mengefisienkan pelayanan gereja dan hamba Tuhan. Menggunakan pendekatan normatif, artikel ini menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan telah mengubah berbagai lini kehidupan manusia, termasuk gereja. Penekanan artikel ini adalah bagaimana kecerdasan buatan berkontribusi dalam pelayanan gereja dan hamba Tuhan, sehingga pekerjaan gereja dan hamba Tuhan lebih mudah dan efisien. Selain itu, juga dibahas tentang potensi masa depan kecerdasan buatan (AI) yang akan terus berkembang ke depan. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa sehebat apapun teknologi kecerdasan buatan (AI), ia tetap memiliki kelemahan, oleh karena itu jika diterapkan dalam pelayanan gereja dan hamba Tuhan harus dengan bijaksana, karena kecerdasan buatan (AI) tidak dapat menggantikan tugas-tugas gereja dan hamba Tuhan yang esensial.</p> Adrianus Pasasa Copyright (c) 2024 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/65 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0000 Eksesgese Biblika: Implikasi “Shema” dalam Pembentukan Spiritualitas Petobat Baru (Ulangan 6: 4-9) https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/68 <p style="font-weight: 400;">Sejarah dan tradisi gereja memberikan kepada kita beragam sumber yang menjadi sarana anugrah bagi pembentukan spiritualitas orang percaya. Doa, penuntun pembacaan Alkitab, pengakuan iman, dan katekismus merupakan beberapa sumber yang dapat dipakai dalam sejarah Gereja yang memuat intisari pengajaran iman Kristen. Namun setiap denominasi gereja mempunyai tawaran tersendiri untuk memberdayakan spiritualitas umat Tuhan. Maka dari itu, diperlukan adanya salah satu bentuk sarana anugrah bagi pertumbuhan iman umat Tuhan yang bersumber bukan saja serta merta dari Alkitab, namun juga memiliki kontinuitas antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. <em>Shema</em> yang merupakan doa yang diajarkan kepada orang Israel yang akan memasuki tanah perjanjian dapat menjadi salah satu doa yang dipanjatkan sebagai bagian pembentukan spiritualitas. Hal ini karena <em>Shema</em> yang merangkum inti iman orang Israel bukan saja berbentuk doa, namun memiliki aspek kontinuitas dengan Perjanjian Baru.&nbsp; Kajian ini menganalisis <em>Shema</em>dengan menggunakan metode eksegese yang merujuk pada bahasa asli (Ibrani). Hal ini ditujukan untuk menarik keluar makna <em>Shema</em> sehingga bersuara sebagaimana ia ditulis bagi penerima mula-mula. Pembahasan singkat <em>Shema</em> dalam Perjanjian Baru ditinjau dari gambaran besar dari keempat Injil untuk menunjukan kontinuitasnya bagi gereja mula-mula. Bagian kesimpulan memuat perbandingan parallel sederhana antara Shema yang dipanjatkan oleh orang Israel di Perjanjian Lama dengan Shema dalam implikasinya bagi pembentukan spiritualitas petobat baru.</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Kata kunci: <em>Shema</em>, spiritualitas, kerohanian, petobat baru</span></p> Kezia Ratih Runtu Copyright (c) 2024 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/68 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Gembala Terhadap Pertumbuhan Spiritual Quotient Generasi Z https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/71 <p><em>Leadership is integral to the structure and functioning of a church organization. A spiritual leader—such as a pastor—plays a crucial and strategic role in pastoral care, significantly impacting the spiritual growth of the congregation they serve. A congregation comprises individuals from diverse generational groups, each with varying levels of spiritual intelligence (Spiritual Quotient), which a leader must consider when determining their approach to pastoral leadership. One key factor contributing to an individual's spiritual intelligence is personal spiritual experience. This suggests that spiritual growth often originates internally (from the "inside out"), as each person engages with their own unique experiences of God. Meanwhile, the pastor as a spiritual leader serves as an external influence, facilitating opportunities for congregants to encounter spiritual experiences, which in turn foster the growth of their spiritual intelligence.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords</em>: <em>leadership, leader, spiritual intelligence, Spiritual Quotient, Gen Z.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Kepemimpinan tentunya hal yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu organisasi gereja. Seorang pemimpin rohani dalam hal ini gembala memiliki peran yang cukup penting dan strategis dalam suatu penggembalaan, secara khusus dalam pertumbuhan kehidupan spiritual dari jemaat yang digembalakannya. Jemaat yang terdiri dari berbagai kelompok generasi dengan tingkat kecerdasan rohani (<em>Spiritual Quotient</em>) yang berbeda-beda menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin untuk menerapkan gaya kepemimpinan dalam penggembalaannya. Pengalaman spiritual yang dialami secara pribadi menjadi salah satu faktor yang memberi pengaruh terhadap pertumbuhan kecerdasan spiritual seseorang. Hal ini menegaskan bahwa faktor pertumbuhan berasal dari dalam (<em>inside out</em>) karena setiap orang merasakan sendiri pengalaman hidupnya dengan Tuhan. Sementara itu pemimpin rohani dalam hal ini gembala merupakan faktor yang berasal dari luar yang membantu setiap orang untuk dapat mengalami pengalaman spiritual yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan spiritual dari seseorang.</p> <p>Kata Kunci: kepemimpinan, pemimpin, kecerdasan spiritual, <em>Spiritual Quotient, </em>generasi Z.</p> Andri, Panca Parulian, Liviana Pribadi, Dhwi Waspodo Copyright (c) 2024 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/71 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0000 MEMBANGUN KOMUNITAS IMAN VIRTUAL: TANTANGAN DAN PELUANG PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI MASA DEPAN https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/67 <p>Perkembangan teknologi digital dan internet telah mengubah cara masyarakat berinteraksi, belajar, dan beribadah. Komunitas iman virtual muncul sebagai respons terhadap perubahan ini, menawarkan peluang baru untuk pendidikan agama Kristen. Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi dalam membangun komunitas iman virtual, termasuk kesenjangan akses teknologi dan hilangnya interaksi langsung. Artikel ini juga mengeksplorasi peluang yang ditawarkan oleh platform digital untuk memperluas jangkauan pelayanan gereja dan meningkatkan keterlibatan jemaat. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang komunitas iman virtual dan pendidikan agama Kristen di era digital. Dengan pendekatan yang inovatif dan adaptif, pemimpin gereja dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung pertumbuhan rohani dan memastikan relevansi komunitas iman di era digital.</p> Yamotani Waruwu, Nurma Winda Hulu Copyright (c) 2024 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/67 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0000 Upaya Mengubah Ranah Kognitif, Psikomotoris Dan Afektif Dalam Pemuridan Melalui Model Taksonomi Bloom https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/70 <p>Pemuridan merupakan legasi dari Kristus bagi Gereja seperti tertulis pada Matius 28:18-20. Pemahaman dan implementasi pemuridan marak dibahas para ahli yang memperkaya wawasan. Tulisan artikel bertujuan meneliti bagaimana upaya pendidikan yang dipraktikan melalui model Taksonomi Bloom. Bloom menawarkan bagaimana proses pendidikan bertujuan melakuan perubahan pada tiga ranah penting yaitu kognitif, afektif dan psikomotoris. Walau tiga ranah terfokus dalam dunia pendidikan namun relevan dalam upaya pemuridan, khususnya dalam upaya membawa kepada pengenalan akan Allah, perubahan moral dan kecakapan melakukan pelayanan, yang ketiganya merupakan potret dari seorang murid. Artikel bertujuan untuk meneliti bagaimana implementasi dari Taksonomi Bloom secara deskriptif, kemudian menautkan implementasinya bagi upaya praktik pemuridan di GKPB Lampung.</p> Stefanus Rachmat Budiman, SUWARTO Copyright (c) 2024 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/70 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0000 Model Pola Asuh Dalam Pembentukan Karakter Anak https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/72 <p>Anak adalah anugerah Tuhan bagi orang tua dalam sebuah keluarga. Anak yang dianugerahkan Tuhan memiliki beragam karakter. Beragamnya karakter pada setiap anak ini perlu dipahami oleh setiap orang tua, khususnya dalam memilih model pola asuh. &nbsp;Pemilihan model pola asuh yang tepat adalah penting, karena dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak. &nbsp;Penelitian bertujuan untuk menguraikan model-model pola asuh dan manfaatnya bagi orang tua dalam pembentukan karakter anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan. Adapun model-model pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter anak adalah model pola asuh otoriter, model pola asuh demokratis, dan model pola asuh permisif. Manfaat pemilihan model pola asuh yang tepat adalah menjadi hubungan orang tua dengan anak semakin dekat, karakter anak menjadi lebih baik, dan anak memiliki nilai hidup.</p> Faevman Harefa, Agus Nugroho Copyright (c) 2024 JURNAL TRANSFORMASI: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.sttintibandung.ac.id/index.php/JT/article/view/72 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0000